Blogger templates

Pages

Sabtu, 23 Maret 2013

PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARA




       I.         Pengertian Administrasi

                Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang mencakup semua bidang kehidupan. Karena itu banyak sekali definisi mengenai administrasi. Sekalipun demikian, ada tiga unsur pokok dari administrasi. Tiga unsur ini pula merupakan pembeda apakah sesuatu kegiatan merupakan kegiatan administrasi atau tidak.Dari definisi administrasi yang ada kita dapat mengelompokkan administrasi dalam pengertian proses, tata usaha dan Pemerintahan atau adminsitrasi negara. Sebagai ilmu, administrasi mempunyai berbagai cabang, yang salah satu di antaranya adalah administrasi negara. Administrasi negara juga mempunyai banyak sekali definisi, yang secara umum dapat dibagi dalam dua kategori.
          Pertama, definisi yang Melihat administrasi negarahanya dalam lingkungan lembaga eksekutif saja.
Dan keduadefinisi yang melihatcakupan administrasi negara meliputi semua cabang pemerintahan dan hal yang berkaitan dengan publik.Terdapat hubungan interaktif antara administrasi negara dengan lingkungan sosialnya. Di antara berbagai unsur lingkungan sosial, unsur budaya merupakan unsur yang paling banyak mempengaruhi penampilan (performance) administrasi negara.

    II.            Sejarah Pertumbuhan Administrasi Negara

            Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa terdapat tali sejarah yang merakit perkembangan administrasi negara. Apa yang dicapai dan diberikan oleh administrasinegara sekarang,tidak lepas dari upayaupaya yang tidak kenal lelah yang telahdilakukan oleh para peletak dasar dan pembentuk administrasi yang dahulu. Administrasi modern penuh dengan usaha untuk lebih menekan jabatan publik agar mempersembahkansegala kegiatannya untuk mewujudkan kemak muran dan melayani kepentingan umum. Karena itu, administrasi negara tidak dipandang sebagai administrasi “of the public”,tetapi sebaliknya adalah administrasi “for the public Ide ini sebenarnya bukanlah baru. Orientasi semacam ini telah dicanangkandengan jelas dalam ajaran Confusius dan dalam “Pidato Pemakaman” Pericles, bahkandalam kehidupan bangsa Mesir kuno. Bukti-bukti sejarah dengan jelas membuktikan upaya upaya yang sistematis, yang dikobarkan oleh tokoh tokoh seperti Cicero dan Casiodorus. Selama abad ke-16 - 18 tonggak kemapanan admi-nistrasi negara Jerman dan Austria telah dipancangkan oleh kaum Kameralis yang memandang administrasi sebagai teknologi. Administrasi negara juga memperoleh perhatian penting di Amerika, terutamasetelah negara ini merdeka. Apa yang dikemukakan oleh Cicero dalam De Officiis misalnya, dapat ditemukan dalam kode etik publik dari kerajaan-kerajaan lama. Hal yang umum muncul di antara mereka adalah adanya harapan agar administrasi negara melakukan kegiatandemi kepentingan umum dan selalu mengembangkan kemakmuran rakyat. Dengan katalain, administrasi negara tidak seharusnya mengeruk kantong kantornya (korupsi) demikepentingan dirinya sendiri.

 III.            Pendekatan Administrasi Negara Modern

          Perkembangan evolusioner administrasi negara diuraikan melalui pendekatantradisional, pendekatan perilaku, pendekatan pembuatan keputusan (desisional) dan pendekatan ekologis. Secara khusus, pendekatan tradisional mengungkapkan tentang pengaruh ilmu politik, sebagai induk administrasi negara, pendekatan rasional dalamadministrasi dan pengaruh Gerakan Manajemen ilmiah terhadaperkembanganadministrasi negara. Di antara empat pendekatan yang diajukan, tidak ada satu pun pendekatan yanglebih unggul daripada pendekatan-pendekatan yang lain, karena setiap pendekatan berjaya pada sesuatu masa, di samping kesadaran bahwa setiap pendekatan mempunyaikelebihan dan kekurangan. Karena administrasi mengandung berbagai macam disiplin, sehingga cara pendekatan dan metodologi dalam administrasi juga beraneka ragam, maka administrasinegara merupakan bidang kajian yang dinamis. Selanjutnya sukar untuk secara khusus menerapkan satu satunya pendekatan terbaik terhadap aspek administrasi tertentu. Kiranya lebih bermanfaat untuk mempergunakan keempat cara pendekatan tersebutsesuai dengan aksentuasi dari sesuatu gejala yang diamati. Pengaruh politik terhadap administrasi negara selalu besar, tidak peduli kapan pun masanya.
            Hal ini disebabkan oleh adanya gejala di semua negara yang menunjukkan bahwa setiap pemerintah disusun di atas tiga cabang pemerintahan (legislatif, eksekutif,dan yudikatif). Hubungan terus menerus administrasi dengan politik mencerminkankeberlanjutan hubungan antara lembaga eksekutif dengan lembaga legislatif,sebagaimana dicerminkan dalam dua tahap pemerintahan, yakni tahap politik dan tahapadministrasi. Jika tahap pertama merupakan tahap perumusan kebijakan, maka tahapkedua merupakan tahap implementasi kebijakan yang telah ditetapkan dalam tahap pertama.










B. PENTINGNYA STUDI ADMINISTRASI NEGARA

 IV.            Kekhususan Administrasi Negara

          Administrasi negara mempunyai banyak definisi yang berbeda satu sama lain,sesuaidengan cakupan dan pusat perhatian. Sekalipun demikian, jikaadministrasi negaradibandingkan dengan organisasi sosial yang lain,maka segera terungkap bahwaadministrasi negara mempunyai hal-hal yang bersifat khusus yang tidak dimiliki olehorganisasi-organisasi lainnya. Caiden (1982) menunjukkan tujuh kekhususan administrasinegara, yaitu
1.Kehadiran administrasi negara tidak bisa dihindari.
2.Administrasi negara mengharapkan kepatuhan.
3.Administrasi negara mempunyai prioritas.
4.Administrasi negara mempunyai kekecualian.
5.Manajemen puncak administrasi negara adalah politik.
6.Penampilan administrasi negara sulit diukur.
7.Lebih banyak harapan yang diletakkan pada administrasi Negara

    V.            Identifikasi Administrasi Negara

1.      Identifikasi terhadap administrasi negara, menurut pandapat Gerald E.Caiden,dapat ditempuh melalui lima cara berikut

a.       Identifikasi administrasi pemerintahan.
b.      Identifikasi organisasi publik.
c.       Identifikasi orientasi sikap administrasi.
d.      Identifikasi proses yang bersifat khusus.
e.       Identifikasi aspek public

2. Administrasi negara tidak bisa diidentifikasikan hanya atas dasar salah           satu darike empat indikator berikut : administrasi pemerintahan, organisasi       publik,sikapadministrasi dan proses yang bersifat khusus.

3.Lima identifikasi mengandung unsur yang bersifat umum, yakni    administrasinegara menunjukkan aktivitas komunal yang diorganisasikan secara           publik, dalamarahan politik, dan beroperasi berdasarkan kaidah-kaidah publik.


 VI.            Peranan Administrasi Negara

          Pentingnya studi administrasi Negara dikaitkan dengan kenyataan bahwa kehidupanmenjadi tak bermakna, kecuali dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat public. Segala halyang berkenaan dengan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang bersifat public telahdicakup dalam pengertian administrasi Negara, khususnya dalam mengkaji kebijaksanaan publik. Dalam proses pembangunan sebagai konsekuensi dari pandangan bahwa administrasi Negara merupakan motor penggerak pembangunan, maka administrasi Negara membantu
            Untuk meningkatkan kemampuan administrasi. Artinya disamping memberikanketrampilan dalam bidang prosedur, teknik, dan mekanik, studi administrasi akan memberikan bekal ilmiah mengenai bagaimana mengorganisasikan segala energi social dan melakukan evaluasi terhadap kegiatan. Dengan demikian, determinasi kebijaksanaan  public, baik dalam tahapan formulasi,implementasi,evaluasi,amupunterminasi,selaludikaitkan dengan aspek produktifitas kepraktisan, kearifan, ekonomi dan apresiasiterhadap system nilai yang berlaku.
            Peranan administrasi Negara makin dibutuhkan dalam alam globalisasi yang amat menekankan prinsip persainagn bebas. Secara politis, peranan administrasi Negara adalah memelihara stabilitas Negara, baik dalam pengertian keutuhan wilayah maupun keutuhan politik. Secara ekonomi, peranan administrasi Negaraadalah menjamin adanyakemampuan ekonomi nasional untuk menghadapi dan mengatasi persaingan global

VII.            Krisis Identitas

          Krisis identitas yang dialami administrasi negara, menurut Henry (1995:21), berkisar  pada persoalan bagaimana administrasi negara memandang dirinya sendiri dalam waktu-waktu silam. Secara rinci krisis identitas dimaksud menunjukkan bahwa:1.Krisis identitas yang dihadapi administrasi negara bertumpu pada tiadanyakesepakatan tentang administrasi negara sebagai ilmu ataukah bukan.2.Sesuatu pengetahuan dapat dipandang sebagai ilmu apabila memenuhi dua ukuran berikut:a. mempunyai paradigma teoritis; b. mempunyai teori-inti.3.Nicholas Henry menunjukkan adanya lima paradigma administrasi negara, yangterdiri daria. Dikhotomi politik-administrasi (1900-1927); b. Prinsip-prinsip adiministrasi (1927-1937);c. Administrasi negara sebagai ilmu politik (1950-sampai sekarang);d. Administrasi negara sebagai ilmu administrasi (1956-1970);e. Administrasi negara sebagai administrasi negara (1970-sampai sekarang)4.Administrasi negara dapat dipandang sebagas studi multidisipliner yang bersifateklektis karena banyak konsep yang dipinjam dari ilmu-ilmu lain







C. HUBUNGAN ADMINISTRASI NEGARA DENGAN
ILMU-ILMU YANG LAIN

VIII.            Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu-ilmu Lain

1.      Administrasi negara, sebagai salah satu cabang dari ilmu sosial, kehidupannya berlangsung dalam suatu lingkungan sosial tertentu, sehingga perwujudanaktivitasnya senantiasa berhubungan erat dengan berbagai cabang ilmu sosial,khususnya dengan ilmu sejarah, antropologi budaya, ilmu ekonomi, administrasiniaga, ilmu jiwa, sosiologi dan ilmu politik.

2.      Perspektif administrasi negara akan lebih gampang diungkapkan denganmempergunakan analisis sejarah dan antropologi budaya. Penggunaan analisisantropologi budaya akan melengkapi analisis sejarah.

3.      Ilmu ekonomi menyumbangkan analisis biaya dan manfaat, sedang administrasiniaga menyumbangkan konsep PPBS dan makna Gerakan Manajemen Ilmiahkepada administrasi negara. Sementara ilmu jiwa membantu untuk memahamiindividu dalam situasi administrasi.

4.      Sosiologi telah memberikan pambahasan yang mendalam mengenai birokrasi dankooptasi, yang merupakan hal-hal yang amat menonjol dalam studi administrasi Negara Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Politik:

a.       Hubungan antara administrasi negara dan ilmu politik telah berjalan lama, karenasecara praktis tidak ada batas yang tegas antara politik dan administrasi.

b.      Orientasi politik dalam studi administrasi negara meletakkan administrasi negarasebagai satu elemen dalam proses pemerintahan. Administrasi negara dipandangsebagai satu aspek dari proses politik dan sebagai bagian dari sistem pemerintahan.

c.    Munculnya dikhotomi politik administrasi sebenarnya merupakan gerakankoreksi terhadap buruknya karakter pemerintah.

Dalam perkembangannya, orientasi politik dalam studi administrasi negara dikombinasikan dengan orientasi manajerial yang dikenal dengan orientasi politik-manajerial, dan orientasi sosio-psikologis yang dikenal dengan orientasi politik-sosio-psikologisMasalah Focus dan Locus dari Administrasi Negara1.Menurut Nicholas Henry, administrasi negara mengenal lima paradigma
berikut:




Paradigma 1 : Dikhotomi politik-administrasi (1900-1926).

Paradigma 2 : Prinsip - prinsip administrasi negara (1927-1937).

Paradigma 3 : Administrasi negara sebagai ilmu politik (1950-1970)

Paradigma 4 : Administrasi Negara sebagai ilmu administrasi (1956-1970).

Paradigma 5 : Administrasi negara sebagai administrasi negara (1970 - sampaisekarang).
2.Lima paradigma tersebut bersifat tumpang tindih atau “overlaping”. Di mana“locus” (tempat = letak) dan “focus” (yang diperhatikan) administrasi negarasaling berganti .
3.Paradigma 1 lebih mementingkan “locus”, paradigma 2 menonjolkan “focus”, paradigma 3 kembali lebih mementingkan “locus”, sedang paradigma 4mementingkan “focus”, dan paradigma 5 berusaha untuk mengaitkan antara“focus” dan “locus” dari administrasi negara.Masalah Focus dan Locus dari Administrasi Negara1.Menurut pendapat Maurice Spiers pendekatan-pendekatan dalam administrasinegara adalah pendekatan matematik, sumber daya manusia dan sumber dayaumum. Sedang menurut Robert Presthus adalah pendekatan institusional,struktural, perilaku, dan pasca perilaku. Bagi Thomas J. Davy pendekatan yangdimaksud terdiri dari manajerial, psikologis, politis, dan sosiologis.

          Pendekatan proses administrasi memandang administrasi sebagai satu proses kerjayang dipergunakan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Pendekatan ini jugaseringkali disebut dengan pendekatan operasional.3.Pendekatan empiris hendak melakukan generalisasi atas kasus-kasus yang telahterjadi secara sukses. Pendekatan ini seringkali disebut juga sebagai pendekatan pengalaman.4.Pendekatan perilaku manusia memandang bahwa pencapaian tujuan-tujuanorganisasi tergantung pada penerapan prinsip-prinsip psikologis. Pendekatan initelah menampilkan aspek manusia sebagai elemen utama administrasi.5.Pendekatan sistem sosial memandang administrasi sebagai satu sistem sosial.Kesadaran akan berbagai keterbatasan organisasi dapat menumbuhkan semangatkerjasama di antara anggota-anggota organisasi.6.Pendekatan matematik memandang model-model matematik dapat diterapkan pada administrasi, dengan tujuan untuk melakukan peramalan.7.Pendekatan teori keputusan memandang pembuatan keputusan sebagai fungsiutama administrasi. Semula pendekatan ini hanya membahas dan melakukanevaluasi terhadap alternatif-alternatif dalam memilih tindakan yang akan diambil,tetapi kemudian pendekatan ini juga mengkaji semua aktivitas organisasi.

D. ORGANISASI ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
Organisasi
1.      Ada dua pengertian yang seringkali dipergunakan untuk maksud yang sama, yakni pengertian organisasi dan pengertian institusi. Keduanya sebenarnya berbeda,Organisasi lebih menunjukkan ikatanikatan struktural, sedang institusi lebihmenampilkan ikatan-ikatan normatif sosial.

2.    Bertitik tolak dari kesadaran akan arti pentingnya organisasi dalam kehidupansosial, berkembang berbagai macam teori organisasi. Teori-teori organisasi inidapat dibagi dalam tiga kelompok teori berikut: model tertutup, model terbuka,dan model sintesis.

3.      Bentuk organisasi yang paling banyak dijumpai adalah organisasi lini dan staf.Dalam organisasi yang demikian, anggota organisasi terbagi dua: yang berkaitandengan implementasi organisasi disebut unit lini, dan mereka yang mempunyaiaktivitas untuk memberikan nasihat kepada pimpinan disebut unit staf.

4.      Koordinasi dapat dipandang sebagai konsekuensi dari adanya pembagian tugasatau spesialisasi. Koordinasi merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk menyatupadukan semua aktivitas organisasi menuju titik yang sama. Sedangkanfungsi pengawasan dilakukan untuk membuat kegiatan yang dilakukan satuankerja atau unit-unit organisasi berjalan sesuai dengan rencana yang telahditetapkan. Dengan demikian dapat dicegah kegiatan-kegiatan yang menyimpangdari rencana.Dasar-dasar ManajemenPerkembangan teori manajemen, menurut pendapat Leonard J. Kazmier, dapat dibagidalam empat periode yakni:

a.  Gerakan manajemen ilmiah
b.  Prinsip-prinsip umum manajemen
c.  Pengaruh dari ilmu perilaku
d.      Pendekatan sistem dan kuantitatif.Fungsi-Fungsi P.O.S.D.Co.R.B. dalam Administrasi
e.    Negara1.Yang mengembangkan tujuh prinsip POSDCoRB adalahLuther H. Gullick.POSDCoRB adalah akronim dari “planning, organizing, staffing, directing,coordinating, reporting, budgeting”. Menurut Gullick ketujuh aktivitas inilah yang pada umumnya dijalankan oleh manajer pada semua organisasi.2.Perencanaan adalah kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan penyusunan garis-garis besar yang memuat sesuatu yang harus dikerjakan, dan metode-metodeuntuk melaksanakannya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Henry Fayoltelah menunjukkan adanya 8 kriteria bagi suatu rencana yang baik. 





Dalampemerintahan, dikenal tiga macam perencanaan, yakni: perencanaan jangka panjang, menengah, dan pendek.3.Yang dimaksudkan dengan pengorganisasian adalah aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan penyusunan struktur yang dirancang untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Pengorganisasian sebenarnyamerupakan proses mengorganisasikan orang-orang untuk melaksanakan tugas pokoknya. Karena itu, dalam administrasi negara masalah organisasi dan personalia merupakan dua faktor utama.4.Yang dimaksudkan dengan penyediaan staf adalah.pengarahan dan latihansekelompok orang yang mengerjakan sesuatu tugas, dan memelihara kondisi kerjayang menyenangkan. Dalam upaya mengembangkan staff metode yang dapatdipergunakan, antara lain: latihan jabatan, penugasan khusus, simulasi, permainan peranan, satuan tugas penelitian, pengembangan diri dan seterusnya. Sementaraitu ada tiga tipe program pengembangan staf yang terdiri dari: “presupervisory programs”, “middle management programs” dan “executive development programs”.5.Yang dimaksudkan dengan pengarahan adalah pembuatan keputusan-keputusandan menyatukan mereka dalam aturan yang bersifat khusus dan umum. Fungsi pengarahan melibatkan pembimbingan dan supervisi terhadap usaha-usaha bawahan dalam rangka pencapalan sasaran-sasaran organisasi. Dalam kaitannyadengan fungal ini, ilmu-ilmu perilaku telah memberikan sumbangan besar dalam bidang-bidang motivasi dan komunikasi.6.Yang dimaksudkan dengan pengkoordinasian adalah kegiatan-kegiatan untuk mempertalikan berbagai bagian-bagian pekerjaan dalam sesuatu organisasi.Mengenai koordinasi ada beda pandang antara beberapa sarjana. Di satu pihak adayang memandangnya sebagai fungsi manajemen. Sedang pihak yang lain,menganggapnya sebagai tujuan manajemen. Dalam pandangan yang kedua,keberhasilan koordinasi sepenuhnya tergantung pada keberhasilan atau efektivitasdart fungsi-fungsi perercanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.7.Dengan pelaporan dimaksudkan sebagai fungsi yang berkaitan dengan pemberianinformasi kepada manajer, sehingga yang bersangkutan dapat mengikuti

 perkembangan dan kemajuan kerja. Jalur pelaporan dapat bersifat vertikal, tetapidapat juga bersifat horizontal. Pentingnya pelaporan terlihat dalam kaitannyadengan konsep sistem informasi manajemen, yang merupakan hal penting dalam pembuatan keputusan oleh manajer.8.Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan pengendalian organisasimelalui perencanaan fiskal dan akutansi. Sesuatu anggaran, baik APBN maupunAPBD, menunjukkan dua hal: pertama sebagai satu pernyataan fiskal dan keduasebagai suatu mekanisme. Allen Schick mengungkapkan adanya tiga tujuananggaran: pengawasan, manajemen, dan perencanaan. Sedangkan fungsi anggaran berdasarkan perjalankan historisnya terdiri dari empat macam yaitu: fungsikontrol, fungsi manajemen, fungsi perencanaan, dan fungsi evaluasi.BIROKRASIPengertian Birokrasi1.Birokrasi harus dicerna sebagai satu fenomena sosiologis. Dan birokrasisebaiknya dipandang sebagai buah dari proses rasionalisasi.2.Konotasi atau anggapan negatif terhadap birokrasi sebenarnya tidak mencerminkan birokrasi dalam sosoknya yang utuh. Birokrasi adalah salah satu bentuk dari organisasi, yang diangkat atas dasar alasan keunggulan teknis, dimana organisasi tersebut memerlukan koordinasi yang ketat, karena melibatkan begitu banyak orang dengan keahlian-keahlian yang sangat bercorak ragam.3.Ada tiga kecenderungan dalam merumuskan atau mendefinisikan birokrasi, yakni: pendekatan struktural, pendekatan behavioral (perilaku) dan pende-katan pencapaian tujuan.Tipe Ideal Birokrasi dari Max Weber 1.Apa yang telah dikerjakan oleh Max Weber adalah melakukan konseptualisasisejarah dan menyajikan teori-teori umum dalam bidang sosiologi. Di antaranyayang paling menonjol adalah teorinya mengenai birokrasi
Cacat-cacat yang seringkali diungkapkan sebenarnya lebih tepat dicerna sebagaidisfungsi birokrasi. Dan lebih jauh lagi, birokrasi itu sendiri merupakankebutuhan pokok peradaban modern. Masyarakat modern membutuhkan satu bentuk organisasi birokratik. Pembahasan mengenai birokrasi mempunyaikemiripan dengan apa yang diamati oleh teori organisasi klasik.3.Dalam membahas mengenai otorita. Weber mengajukan 3 tipe idealnya yangterdiri dari: otorita tradisional, kharismatik dan legal rasional. Otorita tradisionalmendasarkan diri pada pola pengawasan di mana legimitasi diletakkan padaloyalitas bawahan kepada atasan. Sedang otorita kharismatik menunjukkanlegimitasi yang didasarkan atas sifat-sifat pribadi yang luar biasa. Adapun otoritalegal rasional kepatuhan bawahan di dasarkan atas legalitas formal dan dalamyurisdiksi resmi.4.Kelemahan dari teori Weber terletak pada keengganan untuk mengakui adanyakonflik di antara otorita yang disusun secara hirarkis dan sulit menghubungkan proses birokratisasi dengan modernisasi yang berlangsung di negara-negarasedang berkembang.5.Tipologi yang diajukan oleh Weber, selanjutnya dikembangkan oleh para sarjanalain, seperti oleh Fritz Morztein Marx, Eugene Litwak dan Textor dan Banks.Karakteristik Birokrasi1.Menurut Dennis H. Wrong ciri struktural utama dari birokrasi adalah: pembagiantugas, hirarki otorita, peraturan dan ketentuan yang terperinci dan hubunganimpersonal di antara para pekerja.2.Karakteristik birokrasi menurut Max Weber terdiri dari: terdapat prinsip danyurisdiksi yang resmi, terdapat prinsip hirarki dan tingkat otorita, manajemen berdasarkan dokumen-dokumen tertulis, terdapat spesialisasi, ada tuntutanterhadap kapasitas kerja yang penuh dan berlakunya aturan-aturan umummengenal manajemen.3.Ada dua pandangan dalam merumuskan birokrasi. Pertama, memandang birokrasisebagai alat atau mekanisme. Kedua, memandang birokrasi sebagai instrumenkekusaan.

4.Ada tujuh hal penting yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan organisasi birokratik.Pentingnya Birokrasi1.Teori yang lama memandang birokrasi sebagai instrumen politik. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya, teori tersebut ditolak, dengan menyatakan pentingnya peranan birokrasi dalam seluruh tahapan atau proses kebijakan publik.2.Menurut Robert Presthus, pentingnya birokrasi diungkapkan dalam peranan-nyasebagai “delegated legislation”, “initiating policy” dan”internal drive for power,security and loyalty”.A3.Dalam membahas birokrasi ada tiga pertanyaan pokok yang harus diperhati-kan,(1) bagaimana para birokrat dipilih, (2) apakah peranan birokrat dalam pembuatankeputusan, dan (3) bagaimana para birokrat diperintah. Dalam hubungannyadengan pertanyaan kedua, hal pertama yang perlu disadari adalah ada perbedaanantara proses pembuatan keputusan yang aktual dengan yang formal. Dalamkenyataan birokrat merupakan bagian dari para pembuat keputusan.4.Pentingnya peranan birokrasi amat menonjol dalam negara-negara sedang berkembang di mana mereka semuanya telah memberikan prioritas kegia-tannya pada penyelenggaraan pembangunan nasional. Di negara-negara iniKelemahan dan Problema dalam Birokrasi1.Kelemahan-kelemahan birokrasi terletak dalam hal:a. penetapan standar efisiensi yang dapat dilaksanakan secara fungsional b. terlalu menekankan aspek-aspek rasionalitas, impersonalitas dan hirarkic. kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan organisasid. berlakunya pita merah dalam kehidupan organisasi2.Kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam birokrasi sebenarnya tidak berarti bahwa birokrasi adalah satu bentuk organisasi yang negatif, tetapi seperti
dikemukakan oleh K. Merton lebih merupakan “bureaucratic dysfunction” denganciri utamanya “trained incapacity”.3.Usaha-untuk memperbaiki penampilan birokrasi diajukan dalam bentuk teori birokrasi sistem perwakilan. Asumsi yang dipergunaksn adalah bahwa birokrat di pengaruhi oleh pandangan nilai-nilai kelompok sosial dari mana ia berasal. Padagilirannya aktivitas administrasi diorientasikan pada kepen-tingan kelompososialnya. Sementara itu, kontrol internal tidak dapat dijalankan. Sehingga dengan birokrasi sistem perwakilan diharapkan dapat diterapkan mekanisme kantrolinternal. Teori birokrasi sistem perwakilan secara konseptual amat merangsang,tetapi tidak mungkin untuk diterapkan. Karena teori ini tidak realistik, tidak jelaskriteria keperwakilan, emosional dan mengabaikan peranan pendidikan

0 komentar:

Posting Komentar