I.
Pengertian
Administrasi
Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang
mencakup semua bidang kehidupan. Karena
itu banyak sekali definisi mengenai administrasi. Sekalipun demikian, ada tiga
unsur pokok dari administrasi. Tiga unsur ini pula merupakan pembeda apakah sesuatu kegiatan merupakan kegiatan
administrasi atau tidak.Dari definisi administrasi yang ada
kita dapat mengelompokkan administrasi dalam pengertian proses, tata usaha dan Pemerintahan
atau adminsitrasi negara. Sebagai ilmu, administrasi mempunyai berbagai cabang, yang salah satu di antaranya adalah
administrasi negara. Administrasi negara juga mempunyai banyak sekali
definisi, yang secara umum dapat dibagi dalam
dua kategori.
Pertama, definisi yang Melihat administrasi
negarahanya dalam lingkungan lembaga eksekutif saja.
Dan keduadefinisi yang melihatcakupan administrasi negara meliputi semua cabang pemerintahan dan
hal yang berkaitan
dengan publik.Terdapat
hubungan interaktif antara administrasi negara
dengan lingkungan sosialnya. Di antara berbagai unsur lingkungan sosial,
unsur budaya merupakan unsur yang paling banyak
mempengaruhi penampilan (performance) administrasi negara.
II.
Sejarah
Pertumbuhan Administrasi Negara
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa terdapat
tali sejarah yang merakit perkembangan
administrasi negara. Apa yang dicapai dan diberikan oleh administrasinegara sekarang,tidak lepas dari upayaupaya yang tidak kenal lelah yang telahdilakukan
oleh para peletak dasar dan pembentuk administrasi yang dahulu. Administrasi modern
penuh dengan usaha untuk lebih menekan jabatan publik agar mempersembahkansegala kegiatannya untuk mewujudkan kemak muran dan melayani kepentingan umum.
Karena itu, administrasi negara tidak dipandang sebagai administrasi “of the
public”,tetapi sebaliknya adalah administrasi “for the public Ide ini sebenarnya bukanlah baru. Orientasi
semacam ini telah dicanangkandengan jelas dalam ajaran Confusius dan dalam
“Pidato Pemakaman” Pericles, bahkandalam kehidupan bangsa Mesir kuno. Bukti-bukti
sejarah dengan jelas membuktikan upaya
upaya yang sistematis, yang dikobarkan oleh tokoh
tokoh seperti Cicero dan Casiodorus. Selama abad ke-16 -
18 tonggak kemapanan admi-nistrasi negara Jerman dan Austria telah dipancangkan
oleh kaum Kameralis yang memandang administrasi sebagai teknologi. Administrasi
negara juga memperoleh perhatian penting di Amerika, terutamasetelah negara ini
merdeka. Apa yang dikemukakan oleh Cicero dalam De Officiis misalnya, dapat
ditemukan dalam kode etik publik dari kerajaan-kerajaan lama. Hal yang
umum muncul di antara mereka adalah adanya
harapan agar administrasi negara melakukan kegiatandemi kepentingan umum dan
selalu mengembangkan kemakmuran rakyat. Dengan katalain, administrasi negara
tidak seharusnya mengeruk kantong kantornya (korupsi) demikepentingan
dirinya sendiri.
III.
Pendekatan
Administrasi Negara Modern
Perkembangan evolusioner administrasi
negara diuraikan melalui pendekatantradisional, pendekatan perilaku, pendekatan pembuatan keputusan (desisional) dan pendekatan ekologis. Secara khusus, pendekatan tradisional mengungkapkan
tentang pengaruh ilmu politik, sebagai induk administrasi negara,
pendekatan rasional dalamadministrasi dan pengaruh Gerakan Manajemen ilmiah terhadaperkembanganadministrasi negara. Di
antara empat pendekatan yang diajukan, tidak ada satu pun pendekatan yanglebih unggul daripada pendekatan-pendekatan yang lain, karena setiap pendekatan berjaya pada sesuatu masa, di samping
kesadaran bahwa setiap pendekatan mempunyaikelebihan dan kekurangan. Karena administrasi mengandung berbagai macam disiplin, sehingga cara pendekatan
dan metodologi dalam administrasi juga beraneka ragam, maka administrasinegara merupakan bidang kajian yang dinamis. Selanjutnya
sukar untuk secara khusus menerapkan satu satunya pendekatan terbaik terhadap aspek administrasi tertentu.
Kiranya lebih bermanfaat untuk mempergunakan keempat cara pendekatan tersebutsesuai dengan aksentuasi
dari sesuatu gejala yang diamati. Pengaruh
politik terhadap administrasi negara selalu besar, tidak peduli kapan pun
masanya.
Hal ini disebabkan oleh adanya gejala di semua negara
yang menunjukkan bahwa setiap pemerintah disusun di atas tiga cabang pemerintahan
(legislatif, eksekutif,dan yudikatif). Hubungan terus menerus administrasi dengan politik mencerminkankeberlanjutan hubungan antara lembaga eksekutif dengan lembaga legislatif,sebagaimana dicerminkan dalam dua tahap
pemerintahan, yakni tahap politik dan tahapadministrasi. Jika tahap
pertama merupakan tahap perumusan kebijakan, maka tahapkedua merupakan tahap implementasi kebijakan yang telah ditetapkan dalam tahap pertama.
B. PENTINGNYA STUDI
ADMINISTRASI NEGARA
IV.
Kekhususan
Administrasi Negara
Administrasi negara mempunyai banyak
definisi yang berbeda satu sama lain,sesuaidengan cakupan dan pusat perhatian. Sekalipun demikian, jikaadministrasi negaradibandingkan dengan organisasi sosial yang lain,maka segera terungkap bahwaadministrasi
negara mempunyai hal-hal yang bersifat khusus yang tidak dimiliki olehorganisasi-organisasi
lainnya. Caiden (1982) menunjukkan tujuh kekhususan administrasinegara, yaitu
1.Kehadiran administrasi
negara tidak bisa dihindari.
2.Administrasi
negara mengharapkan kepatuhan.
3.Administrasi
negara mempunyai prioritas.
4.Administrasi
negara mempunyai kekecualian.
5.Manajemen
puncak administrasi negara adalah politik.
6.Penampilan administrasi
negara sulit diukur.
7.Lebih banyak harapan
yang diletakkan pada administrasi Negara
V.
Identifikasi Administrasi Negara
1.
Identifikasi terhadap administrasi negara,
menurut pandapat Gerald E.Caiden,dapat ditempuh melalui lima cara berikut
a. Identifikasi
administrasi pemerintahan.
b. Identifikasi organisasi
publik.
c. Identifikasi orientasi
sikap administrasi.
d. Identifikasi proses yang
bersifat khusus.
e. Identifikasi aspek public
2. Administrasi
negara tidak bisa diidentifikasikan hanya atas dasar salah satu darike empat indikator berikut :
administrasi pemerintahan, organisasi publik,sikapadministrasi dan proses
yang bersifat khusus.
3.Lima identifikasi
mengandung unsur yang bersifat umum, yakni administrasinegara menunjukkan aktivitas komunal yang
diorganisasikan secara publik,
dalamarahan politik, dan beroperasi berdasarkan kaidah-kaidah publik.
VI.
Peranan Administrasi Negara
Pentingnya studi administrasi
Negara dikaitkan dengan kenyataan bahwa kehidupanmenjadi tak bermakna,
kecuali dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat public. Segala halyang berkenaan dengan penyelenggaraan
kegiatan-kegiatan yang bersifat public telahdicakup dalam pengertian
administrasi Negara, khususnya dalam mengkaji kebijaksanaan publik. Dalam proses pembangunan sebagai konsekuensi dari
pandangan bahwa administrasi Negara merupakan motor penggerak
pembangunan, maka administrasi Negara membantu
Untuk meningkatkan kemampuan administrasi. Artinya
disamping memberikanketrampilan dalam bidang prosedur, teknik, dan mekanik, studi administrasi akan
memberikan bekal ilmiah mengenai
bagaimana mengorganisasikan segala energi social dan melakukan evaluasi
terhadap kegiatan. Dengan demikian, determinasi kebijaksanaan public, baik dalam
tahapan formulasi,implementasi,evaluasi,amupunterminasi,selaludikaitkan dengan aspek produktifitas
kepraktisan, kearifan, ekonomi dan apresiasiterhadap
system nilai yang berlaku.
Peranan administrasi Negara makin dibutuhkan dalam alam globalisasi yang amat
menekankan prinsip persainagn bebas. Secara politis, peranan administrasi Negara adalah memelihara
stabilitas Negara, baik dalam pengertian keutuhan wilayah maupun keutuhan politik. Secara ekonomi, peranan administrasi Negaraadalah menjamin adanyakemampuan
ekonomi nasional untuk menghadapi dan mengatasi persaingan global
VII.
Krisis Identitas
Krisis identitas yang dialami
administrasi negara, menurut Henry (1995:21), berkisar pada persoalan
bagaimana administrasi negara memandang dirinya sendiri dalam waktu-waktu
silam. Secara rinci krisis identitas dimaksud menunjukkan bahwa:1.Krisis identitas yang dihadapi administrasi
negara bertumpu pada tiadanyakesepakatan tentang administrasi negara
sebagai ilmu ataukah bukan.2.Sesuatu
pengetahuan dapat dipandang sebagai ilmu apabila memenuhi dua ukuran berikut:a.
mempunyai paradigma teoritis; b. mempunyai teori-inti.3.Nicholas Henry menunjukkan adanya lima
paradigma administrasi negara, yangterdiri daria. Dikhotomi
politik-administrasi (1900-1927); b. Prinsip-prinsip adiministrasi
(1927-1937);c. Administrasi negara sebagai ilmu politik (1950-sampai
sekarang);d. Administrasi negara sebagai ilmu administrasi (1956-1970);e.
Administrasi negara sebagai administrasi negara (1970-sampai sekarang)4.Administrasi negara dapat dipandang sebagas
studi multidisipliner yang bersifateklektis karena banyak konsep yang
dipinjam dari ilmu-ilmu lain
C.
HUBUNGAN ADMINISTRASI NEGARA DENGAN
ILMU-ILMU
YANG LAIN
VIII.
Hubungan
Administrasi Negara dengan Ilmu-ilmu Lain
1.
Administrasi
negara, sebagai
salah satu cabang dari ilmu sosial, kehidupannya berlangsung dalam suatu lingkungan sosial tertentu, sehingga perwujudanaktivitasnya senantiasa
berhubungan erat dengan berbagai cabang ilmu sosial,khususnya dengan ilmu sejarah, antropologi
budaya, ilmu ekonomi, administrasiniaga, ilmu jiwa, sosiologi dan ilmu politik.
2.
Perspektif administrasi negara akan lebih gampang diungkapkan denganmempergunakan analisis sejarah dan antropologi
budaya. Penggunaan analisisantropologi budaya akan melengkapi analisis sejarah.
3.
Ilmu ekonomi
menyumbangkan analisis biaya dan manfaat,
sedang administrasiniaga
menyumbangkan konsep PPBS dan makna Gerakan Manajemen Ilmiahkepada administrasi
negara. Sementara ilmu jiwa membantu untuk memahamiindividu dalam situasi administrasi.
4.
Sosiologi
telah memberikan pambahasan yang mendalam mengenai birokrasi dankooptasi,
yang merupakan hal-hal yang amat menonjol dalam studi administrasi Negara Hubungan Administrasi Negara dengan
Ilmu Politik:
a.
Hubungan
antara administrasi negara dan ilmu politik telah berjalan lama, karenasecara praktis tidak ada batas yang tegas antara
politik dan administrasi.
b.
Orientasi
politik dalam studi administrasi negara meletakkan administrasi negarasebagai satu elemen dalam proses pemerintahan.
Administrasi negara dipandangsebagai satu aspek dari proses politik dan sebagai bagian dari sistem pemerintahan.
c. Munculnya dikhotomi politik
administrasi sebenarnya merupakan gerakankoreksi terhadap buruknya karakter pemerintah.
Dalam perkembangannya, orientasi
politik dalam studi administrasi negara dikombinasikan dengan orientasi manajerial yang
dikenal dengan orientasi politik-manajerial, dan orientasi sosio-psikologis
yang dikenal dengan orientasi politik-sosio-psikologisMasalah Focus
dan Locus dari Administrasi Negara1.Menurut
Nicholas Henry, administrasi negara mengenal lima paradigma
berikut:
Paradigma 1 : Dikhotomi politik-administrasi (1900-1926).
Paradigma 2 : Prinsip - prinsip administrasi negara (1927-1937).
Paradigma 3 : Administrasi negara sebagai ilmu politik (1950-1970)
Paradigma 4 : Administrasi Negara sebagai ilmu administrasi (1956-1970).
Paradigma 5 : Administrasi negara sebagai
administrasi negara (1970 - sampaisekarang).
2.Lima paradigma tersebut bersifat
tumpang tindih atau “overlaping”. Di mana“locus” (tempat = letak)
dan “focus” (yang diperhatikan) administrasi negarasaling berganti .
3.Paradigma
1 lebih mementingkan “locus”, paradigma
2 menonjolkan “focus”, paradigma 3 kembali lebih mementingkan “locus”, sedang paradigma 4mementingkan “focus”, dan paradigma 5 berusaha untuk mengaitkan antara“focus” dan “locus” dari administrasi negara.Masalah
Focus dan Locus dari Administrasi Negara1.Menurut pendapat
Maurice Spiers pendekatan-pendekatan dalam administrasinegara adalah pendekatan matematik, sumber daya
manusia dan sumber dayaumum. Sedang menurut Robert Presthus adalah pendekatan institusional,struktural, perilaku, dan pasca perilaku. Bagi
Thomas J. Davy pendekatan yangdimaksud terdiri dari manajerial,
psikologis, politis, dan sosiologis.
Pendekatan proses administrasi memandang
administrasi sebagai satu proses kerjayang dipergunakan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Pendekatan ini jugaseringkali disebut dengan pendekatan operasional.3.Pendekatan empiris hendak melakukan
generalisasi atas kasus-kasus yang telahterjadi secara sukses. Pendekatan ini seringkali
disebut juga sebagai pendekatan pengalaman.4.Pendekatan perilaku manusia memandang bahwa pencapaian tujuan-tujuanorganisasi tergantung pada penerapan
prinsip-prinsip psikologis. Pendekatan initelah menampilkan aspek manusia
sebagai elemen utama administrasi.5.Pendekatan
sistem sosial memandang
administrasi sebagai satu sistem sosial.Kesadaran akan berbagai keterbatasan organisasi dapat
menumbuhkan semangatkerjasama di antara anggota-anggota organisasi.6.Pendekatan matematik memandang model-model matematik
dapat diterapkan pada administrasi, dengan tujuan untuk melakukan
peramalan.7.Pendekatan teori
keputusan memandang pembuatan keputusan
sebagai fungsiutama administrasi. Semula pendekatan ini hanya membahas dan melakukanevaluasi
terhadap alternatif-alternatif dalam memilih tindakan yang akan diambil,tetapi
kemudian pendekatan ini juga mengkaji semua aktivitas organisasi.
D.
ORGANISASI ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
Organisasi
1.
Ada
dua pengertian yang seringkali dipergunakan untuk maksud yang sama,
yakni pengertian organisasi dan pengertian institusi. Keduanya sebenarnya berbeda,Organisasi lebih menunjukkan ikatanikatan struktural, sedang institusi lebihmenampilkan ikatan-ikatan normatif sosial.
2. Bertitik tolak dari
kesadaran akan arti pentingnya organisasi dalam kehidupansosial, berkembang berbagai
macam teori organisasi. Teori-teori organisasi inidapat dibagi dalam tiga
kelompok teori berikut: model tertutup, model terbuka,dan model sintesis.
3.
Bentuk
organisasi yang paling banyak dijumpai
adalah organisasi lini dan staf.Dalam organisasi yang demikian, anggota organisasi terbagi dua:
yang berkaitandengan implementasi organisasi
disebut unit lini, dan mereka yang mempunyaiaktivitas untuk memberikan
nasihat kepada pimpinan disebut unit staf.
4.
Koordinasi dapat
dipandang sebagai konsekuensi dari
adanya pembagian tugasatau spesialisasi. Koordinasi merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk menyatupadukan semua
aktivitas organisasi menuju titik yang
sama. Sedangkanfungsi pengawasan dilakukan untuk membuat kegiatan yang
dilakukan satuankerja atau unit-unit organisasi berjalan sesuai dengan rencana yang telahditetapkan. Dengan demikian dapat dicegah
kegiatan-kegiatan yang menyimpangdari rencana.Dasar-dasar ManajemenPerkembangan teori manajemen, menurut pendapat
Leonard J. Kazmier, dapat dibagidalam empat periode yakni:
a. Gerakan manajemen
ilmiah
b. Prinsip-prinsip
umum manajemen
c. Pengaruh dari ilmu perilaku
d.
Pendekatan sistem dan kuantitatif.Fungsi-Fungsi P.O.S.D.Co.R.B. dalam Administrasi
e.
Negara1.Yang mengembangkan tujuh prinsip POSDCoRB adalahLuther H. Gullick.POSDCoRB adalah akronim dari “planning, organizing, staffing, directing,coordinating,
reporting, budgeting”. Menurut Gullick ketujuh aktivitas inilah yang pada
umumnya dijalankan oleh manajer pada semua organisasi.2.Perencanaan adalah kegiatan-kegiatan yang
berkenaan dengan penyusunan garis-garis besar yang memuat sesuatu yang harus dikerjakan, dan metode-metodeuntuk melaksanakannya dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Henry Fayoltelah menunjukkan adanya 8 kriteria bagi
suatu rencana yang baik.
Dalampemerintahan, dikenal tiga macam perencanaan, yakni: perencanaan jangka panjang, menengah, dan pendek.3.Yang dimaksudkan dengan pengorganisasian adalah aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan penyusunan struktur yang dirancang untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Pengorganisasian sebenarnyamerupakan proses mengorganisasikan orang-orang untuk melaksanakan tugas pokoknya. Karena itu, dalam administrasi negara masalah organisasi dan personalia
merupakan dua faktor utama.4.Yang dimaksudkan dengan penyediaan staf adalah.pengarahan dan latihansekelompok
orang yang mengerjakan sesuatu tugas, dan memelihara kondisi kerjayang menyenangkan. Dalam upaya mengembangkan staff
metode yang dapatdipergunakan, antara lain: latihan jabatan, penugasan
khusus, simulasi, permainan peranan,
satuan tugas penelitian, pengembangan diri dan seterusnya. Sementaraitu ada
tiga tipe program pengembangan staf yang terdiri dari: “presupervisory programs”, “middle management programs” dan “executive development programs”.5.Yang dimaksudkan dengan pengarahan adalah pembuatan keputusan-keputusandan menyatukan mereka dalam aturan yang bersifat
khusus dan umum. Fungsi pengarahan melibatkan pembimbingan dan supervisi terhadap usaha-usaha bawahan dalam rangka pencapalan
sasaran-sasaran organisasi. Dalam kaitannyadengan fungal ini, ilmu-ilmu
perilaku telah memberikan sumbangan besar dalam bidang-bidang motivasi dan
komunikasi.6.Yang dimaksudkan dengan pengkoordinasian adalah kegiatan-kegiatan untuk mempertalikan berbagai bagian-bagian pekerjaan dalam sesuatu organisasi.Mengenai
koordinasi ada beda pandang antara beberapa sarjana. Di satu pihak adayang memandangnya sebagai fungsi manajemen. Sedang pihak yang lain,menganggapnya sebagai tujuan manajemen. Dalam pandangan yang kedua,keberhasilan
koordinasi sepenuhnya tergantung pada keberhasilan atau efektivitasdart
fungsi-fungsi perercanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.7.Dengan pelaporan dimaksudkan sebagai fungsi
yang berkaitan dengan pemberianinformasi kepada manajer, sehingga yang bersangkutan dapat mengikuti
perkembangan dan
kemajuan kerja. Jalur pelaporan dapat bersifat vertikal, tetapidapat juga bersifat horizontal.
Pentingnya pelaporan terlihat dalam kaitannyadengan
konsep sistem informasi manajemen, yang merupakan hal penting
dalam pembuatan keputusan oleh manajer.8.Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan
dengan pengendalian organisasimelalui perencanaan fiskal dan akutansi.
Sesuatu anggaran, baik APBN maupunAPBD, menunjukkan
dua hal: pertama sebagai satu pernyataan fiskal dan keduasebagai suatu mekanisme. Allen Schick mengungkapkan adanya tiga tujuananggaran:
pengawasan, manajemen, dan perencanaan. Sedangkan fungsi anggaran berdasarkan perjalankan historisnya terdiri dari empat macam yaitu: fungsikontrol,
fungsi manajemen, fungsi perencanaan, dan fungsi evaluasi.BIROKRASIPengertian
Birokrasi1.Birokrasi harus dicerna sebagai satu fenomena sosiologis. Dan birokrasisebaiknya
dipandang sebagai buah dari proses rasionalisasi.2.Konotasi atau anggapan negatif terhadap birokrasi sebenarnya tidak mencerminkan birokrasi dalam sosoknya yang utuh.
Birokrasi adalah salah satu bentuk dari organisasi, yang diangkat atas
dasar alasan keunggulan teknis, dimana organisasi tersebut memerlukan
koordinasi yang ketat, karena melibatkan begitu banyak orang dengan
keahlian-keahlian yang sangat bercorak ragam.3.Ada
tiga kecenderungan dalam merumuskan atau mendefinisikan birokrasi, yakni: pendekatan struktural, pendekatan behavioral (perilaku) dan pende-katan pencapaian
tujuan.Tipe Ideal Birokrasi dari Max Weber 1.Apa yang telah dikerjakan oleh Max Weber adalah
melakukan konseptualisasisejarah dan
menyajikan teori-teori umum dalam bidang sosiologi. Di antaranyayang
paling menonjol adalah teorinya mengenai birokrasi
Cacat-cacat
yang seringkali diungkapkan sebenarnya lebih tepat dicerna sebagaidisfungsi birokrasi. Dan lebih jauh lagi, birokrasi itu sendiri merupakankebutuhan pokok peradaban modern. Masyarakat modern membutuhkan satu bentuk organisasi birokratik. Pembahasan mengenai birokrasi mempunyaikemiripan dengan apa yang diamati oleh teori
organisasi klasik.3.Dalam membahas mengenai otorita. Weber mengajukan 3 tipe idealnya yangterdiri
dari: otorita tradisional, kharismatik dan legal rasional. Otorita tradisionalmendasarkan diri pada pola pengawasan di mana legimitasi diletakkan padaloyalitas bawahan kepada atasan. Sedang otorita kharismatik menunjukkanlegimitasi
yang didasarkan atas sifat-sifat pribadi yang luar biasa. Adapun otoritalegal rasional kepatuhan bawahan di dasarkan atas
legalitas formal dan dalamyurisdiksi resmi.4.Kelemahan dari teori Weber terletak pada keengganan
untuk mengakui adanyakonflik di
antara otorita yang disusun secara hirarkis dan sulit menghubungkan proses birokratisasi dengan modernisasi yang berlangsung di negara-negarasedang
berkembang.5.Tipologi yang diajukan oleh
Weber, selanjutnya dikembangkan oleh para sarjanalain, seperti oleh
Fritz Morztein Marx, Eugene Litwak dan Textor dan Banks.Karakteristik Birokrasi1.Menurut Dennis H. Wrong ciri struktural utama
dari birokrasi adalah: pembagiantugas, hirarki otorita, peraturan dan ketentuan yang terperinci dan hubunganimpersonal
di antara para pekerja.2.Karakteristik
birokrasi menurut Max Weber terdiri
dari: terdapat prinsip danyurisdiksi yang resmi, terdapat prinsip hirarki dan tingkat otorita,
manajemen berdasarkan dokumen-dokumen tertulis, terdapat spesialisasi, ada tuntutanterhadap kapasitas kerja yang penuh dan berlakunya aturan-aturan umummengenal
manajemen.3.Ada dua pandangan dalam merumuskan
birokrasi. Pertama, memandang birokrasisebagai alat atau mekanisme. Kedua,
memandang birokrasi sebagai instrumenkekusaan.
4.Ada
tujuh hal penting yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan organisasi birokratik.Pentingnya Birokrasi1.Teori yang lama memandang birokrasi
sebagai instrumen politik. Tetapi dalam perkembangan
selanjutnya, teori tersebut ditolak, dengan menyatakan pentingnya peranan
birokrasi dalam seluruh tahapan atau proses kebijakan publik.2.Menurut Robert Presthus, pentingnya
birokrasi diungkapkan dalam peranan-nyasebagai “delegated legislation”,
“initiating policy” dan”internal drive for power,security and loyalty”.A3.Dalam membahas birokrasi ada tiga pertanyaan
pokok yang harus diperhati-kan,(1) bagaimana para birokrat dipilih,
(2) apakah peranan birokrat dalam pembuatankeputusan, dan (3) bagaimana para birokrat diperintah. Dalam hubungannyadengan pertanyaan kedua, hal pertama
yang perlu disadari adalah ada perbedaanantara proses pembuatan keputusan yang aktual dengan yang formal. Dalamkenyataan
birokrat merupakan bagian dari para pembuat keputusan.4.Pentingnya peranan birokrasi amat menonjol dalam negara-negara sedang berkembang
di mana mereka semuanya telah memberikan prioritas kegia-tannya pada
penyelenggaraan pembangunan nasional. Di negara-negara iniKelemahan dan
Problema dalam Birokrasi1.Kelemahan-kelemahan birokrasi terletak dalam hal:a. penetapan standar efisiensi yang dapat dilaksanakan secara fungsional b. terlalu menekankan aspek-aspek rasionalitas, impersonalitas dan hirarkic. kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan organisasid.
berlakunya pita merah dalam kehidupan organisasi2.Kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam birokrasi
sebenarnya tidak berarti bahwa birokrasi adalah satu bentuk organisasi yang negatif, tetapi seperti
dikemukakan
oleh K. Merton lebih merupakan “bureaucratic dysfunction” denganciri utamanya
“trained incapacity”.3.Usaha-untuk memperbaiki penampilan birokrasi diajukan dalam bentuk teori birokrasi sistem perwakilan. Asumsi yang
dipergunaksn adalah bahwa birokrat di pengaruhi oleh pandangan nilai-nilai
kelompok sosial dari mana ia berasal. Padagilirannya aktivitas administrasi diorientasikan pada kepen-tingan kelompok sosialnya. Sementara itu, kontrol internal tidak
dapat dijalankan. Sehingga dengan birokrasi sistem perwakilan diharapkan dapat diterapkan mekanisme kantrolinternal. Teori birokrasi
sistem perwakilan secara konseptual amat merangsang,tetapi tidak mungkin untuk diterapkan. Karena
teori ini tidak realistik, tidak jelaskriteria keperwakilan, emosional dan
mengabaikan peranan pendidikan
0 komentar:
Posting Komentar